Food Culture

Sangga Buwana is on Youtube! (Vlog)

Halo semuanya!

Seperti yang telah saya janjikan di post-post sebelumnya mengenai Sangga Buwana, saya akhirnya telah mmengunggah video tentang sejarah/cerita dan cara pembuatan Sangga Buwana. Buat teman-teman yang ingin menyaksikannya, boleh teman-teman buka pada link berikut ini:

Atau lihat langsung di Youtube: Link Video Sangga Buwana

Dari sini, kalian bisa belajar dan mencoba makanan khas keraton yang satu ini. Jangan lupa untuk like dan share ya! Save Tranditional Food from Indonesia!

Berikut ringkasan Resep Sangga Buwana (Songgo Buwono):

Bahan pembuatan kue sus (5 porsi):

  • 125 gram air matang
  • 50 gram margarin
  • 100 gram tepung terigu protein sedang
  • 125 gram telur ayam (± 2 butir telur ayam), dikocok

Bahan pembuatan rogut daging ayam (5 porsi):

  • 120 gram daging ayam fillet
  • 500 mL air matang
  • 1 butir telur kocok
  • 2 siung bawang putih cincang halus
  • 2 sdm gula pasir
  • 2 sdm garam
  • 125 mL susu full cream
  • 20 gram tepung terigu protein sedang
  • Minyak goreng

Bahan tambahan lain yang perlu disiapkan:

  • 3 butir telur ayam rebus, potong setengah
  • Mayones
  • Acar timun
  • 5 lembar daun selada

Proses pembuatan kue sus Sangga Buwana (5 porsi):

  1. Rebus air dan margarin dengan api kecil hingga margarin meleleh seluruhnya.
  2. Masukkan tepung terigu dan matikan api. Aduk sampai menjadi adonan.
  3. Tunggu adonan sampai dingin.
  4. Masukkan 2 butir telur ayam kocok ke dalam adonan secara perlahan sambil diaduk rata.
  5. Panaskan oven dengan suhu 180oC (sumber panas atas dan bawah).
  6. Oleskan margarin secukupnya pada loyang atau bisa juga dengan menggunakan kertas minyak/kertas roti.
  7. Bentuk adonan kue sus di atas loyang (5 porsi)
  8. Panggang selama 60 menit.

Proses pembuatan rogut daging ayam (5 porsi):

  1. Rebus daging ayam fillet dengan air matang.
  2. Tiriskan daging ayam fillet yang sudah direbus, kemudian suwir daging ayam tersebut dengan garpu dan pisau.
  3. Tumis bawang putih cincang dengan minyak goreng.
  4. Tambahkan daging ayam suwir.
  5. Tambahkan telur ayam yang sudah dikocok.
  6. Tambahkan susu dan tepung terigu.
  7. Tambahkan garam dan gula.
  8. Tunggu hingga bumbu meresap.

Yuk langsung aja dicoba buat di rumah!!! Semoga bermanfaat

Salam food explorer!

Food Culture

Gudeg, si Manis dari Jogja

Salam food explorer!

Hari ini kita bahas lagi makanan dari Yogyakarta yuk! Teman-teman pasti tidak asing mendengar istilah “Gudeg”. Gudeng merupakan makanan khas Yogyakarta. Itulah sebabnya kota Yogyakarta sering juga disebut sebagai Kota Gudeg. Jadi makanan ini berisi nangka muda yang sudah direbus beberapa jam, santan, dan gula kelapa yang membuat rasa dari gudeng manis dan gurih. Biasanya gudeg dilengkapi dengan komponen lainnya, seperti nasi putih, ayam goreng, telur rebus, tahu, tempe, dan rebusan kulit sapi segar atau sambal goreng krecek. Bentuk gudeg bisa teman-teman lihat pada gambar berikut:

url
Gudeg Jogja

Pada awalnya, gudeg dikenal sebagai gudeg basah. Namun seiring berjalannya waktu, ada pula yang disebut gudeg kering. Perbedaannya adalah gudeg basah mengandung banyak kandungan santan, sementara gudeg kering tidak. Mungkin beberapa dari Anda cukup bingung apabila ingin membawa oleh-oleh gudeg khas Jogja ini. Seiring berjalannya waktu, kini gudeg sudah disajikan dengan kemasan kaleng dan sifatnya gudeg kering. Gudeg macam ini lebih tahan lama dibandingkan gudeg basah yang hanya sekitar 1 hari sudah mulai basi. Berikut adalah contoh gudeg kaleng:

gudeg-ori-n
Gudeg Kaleng

Untuk sejarah gudeg sendiri masih perlu diteliti lebih lanjut. Namun dapat disimpulkan bahwa gudeg ini merupakan makanan masyarakat zaman dahulu dengan bahan baku nangka muda yang diambil dari pekarangan rumah warga. Nangka tersebut kemudian diolah menjadi gudeng yang sering kita dengar saat ini.

Jika Anda ke Jogja, gudeg yang cukup terkenal adalah Gudeg Yu Djum. Entah mengapa Gudeg Yu Djum ini banyak sekali saya temui di jalan-jalan selama saya berlibur ke Jogja. Bahkan di kereta pun saat saya kembali pulang ke Tangerang, banyak orang yang membawa gudeg yang satu ini. Sayangnya saya belum sempat membeli gudeg Yu Djum ini. Tentunya bila ada kesempatan ke sana lagi, saya berminat untuk mencobanya.

20151001143500-84392logo.jpg
Gudeg Yu Djum

Well, sekian dulu dari saya,

Salam!

 

Food Culture

Songgo Buwono, si Kue Sus Kesukaan Sultan Hamengkubuwono!

Salam food explorer!

Kali ini kita berkelana ke Yogyakarta yuk! Kota ini sungguh indah, penuh dengan budaya. Tentunya akan sangat menarik untuk teman-teman yang suka jalan-jalan dan mencintai budaya Indonesia. Ngomong-ngomong tentang Jogja, kota pendidikan yang satu ini mempunyai banyak sekali makanan unik dan murah yang saya dan pacar saya temui ketika berjalan-jalan ke sana bulan Juli-Agustus 2016 lalu. Seperti yang telah saya bahas di post sebelumnya, salah satu tempat yang kami kunjungi adalah Pasar Kangen. Yap, sesuai namanya, pasar ini cocok untuk kita-kita yang kangen dengan makanan jadul “jaman dulu”. Di sana ada 1 kios/tenant yang sangat menarik perhatian kami, yaitu kios yang menjual makanan kesukaan Sultan Hamengkubuwono!

This slideshow requires JavaScript.

Ada banyak sekali makanan kesukaan sultan yang dijual di sana, dan yang paling menarik dan cukup besar adalah Songgo Buwono. Hmmm, dari namanya saja masih belum kebayang apa sih Songgo Buwono itu. Untungnya. di kios ini ternyata ada poster yang menjelaskan secara singkat apa itu Songgo Buwono.

037640200_1435984610-20150704-songgo_buwono-yogya1
Ini dia penampakan dari Songgo Buwono

Jadi, songgo buwono  berbentuk seperti kue sus, yang berisi ragout ayam, ditambah dengan telur rebus, acar. dan selada, serta ditambah dengan mayones yang lezat sekali. Konon katanya, songgo buwono ini merupakan ide dari Sultan Hamengkubuwono VII yang prihatin akan kebiasaan makan rakyatnya yang kurang sehat. Saat itu ada makanan sejenis burger yang tahan lama namun gizinya tidak ada. Muncullah ide untuk membuat songgo buwono ini yang bergizi (segar/fresh) karena apabila dibuat hari ini, besoknya bisa jadi sudah rusak. Arti songgo buwono sendiri adalah “menyangga bumi”, di mana songgo artinya “menyangga”, dan buwono adalah “bumi”. Makanan ini juga sering dijumpai di hajatan pernikahan dengan harapan dapat menyangga kehidupan baru secara mandiri.

Lalu kira-kira apa sih filosofi setiap bahan/komposisinya?

Songgo buwono menggambarkan langit, bumi dan seisinya. Selada yang diletakkan pada bagian dasar songgo buwono ini melambangkan tumbuhan yang menyangga bumi. Tumbuhan-tumbuhan ini harus dijaga agar tetap lestari di bumi. Kue sus itu sendiri merupakan lambang dari bumi kita tercinta. Selain itu isi dari kue sus adalah ragout ayam (atau kadang sapi), yang melambangkan penduduk di bumi ini. Langit dan bintang dilambangkan secara berturut-turut dengan mayones dan acar timun. Sementara gunung, dilambangkan dengan telur rebus yang dipotong setengah.

Deskripsi rasa? Wah ini sulit dideskripsikan saking enaknya teman-teman. Bagi teman-teman yang ke Jogja, sangat disarankan untuk memburu makanan ini. Ada manis, asin, dan gurihnya dari ragout ayam, mayones yang asam-asam manis, acar yang kecut-kecut segar, kue sus yang empuk, selada yang masih fresh. Pokok’e komplit deh di sini. Rasanya ingin beli lagi kalau ada di Tangerang haha.

Well, mungkin bagi kalian yang penasaran sekali dengan makanan ini, tapi belum bisa menemukannya di daerah kalian masing-masing karena belum sempat ke Jogja, boleh banget dicoba untuk masak sendiri. Saya rekomendasikan cara buatnya di video ini:
Cara membuat songgo buwono

Sekian dulu dari saya tentang makanan kesukaan sultan Hamengkubuwono yaitu Songgo Buwono. Semoga bermanfaat!

Salam~

Uncategorized

Makanan Jogja yang Murah Meriah

Hallo food explorer!

Sehubungan dengan perjalanan saya ke Yogyakarta beberapa minggu lalu, saya ingin share tentang makanan-makanan murah untuk menyambung hidup para petualang atau backpacker, terutama kaum mahasiswa haha. Ya, selain wisata alam yang indah yang bisa kalian temui di sana, wisata kuliner pun juga menjadi kewajiban di Yogyakarta ini.

Banyak sekali warung makanan yang murah di Yogyakarta. Ada yang sudah dipaketkan, ada pula yang prasmanan. Ambil nasi sepuasnya mungkin bisa jadi penyelamat buat backpacker yang kantongnya sedang sekarat atau kering. Berikut tunjukkan beberapa dari banyak sekali makanan dan jajanan murah di Yogyakarta.

1. Kay Ramen


Kay Ramen terletak di sebelah timur Galeria Mall, Yogyakarta. Makanan yang tersedia antara lain ramen, udon, sushi, dan makanan Jepang lainnya. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau untuk mahasiswa, yaitu 18.000 sampai 25.000 untuk satu porsinya. Ukuran porsinya tidak perlu ditanyakan, menurut saya porsi yang disediakan cukup besar dan mengenyangkan. Selain itu juga ada sushi, harga dibandrol sekitar 10.000 rupiah. Bagi kalian yang suka makanan jepang, dan juga suka pedas, sangat disarankan untuk ke sini.

2. Ayam Geprek Bu Rum

Selanjutnya ada Ayam Geprek Bu Rum. Cabangnya sangat banyak teman-teman. Sampai Agustus 2016 ini, ada 7 cabang Ayam Geprek Bu Rum yang tersebar di Yogyakarta dan sekitarnya. Di sini sangat disarankan bagi yang suka pedas dan juga kantong benar-benar tipis. Kalian bisa mengambil nasi sepuasnya (ya, sepuasnya! sebanyak apapun, harga tetap sama), ditambah ayam goreng, tempe, tahu, sayur yang berubah-ubah setiap waktunya. Semua lauk akan digeprek sesuai namanya – Ayam Geprek, dan diberi sambal. Kalian bisa request berapa cabai rawit yang diinginkan, harga tetap sama hahaha.

ayam-geprek-bu-rum

Saat itu saya makan nasi (banyak sekali), ditambah ayam, tempe, tahu, sayur, serta air putih, hanya dibandrol 14.000 rupiah! Sangat pas untuk mahasiswa, dan rasanya juga oke lah, terutama sambal terasinya yang mantab. So, buat kalian yang sekarat duitnya, boleh banget ke sini haha.

3. Es Gandhoel

IMG_20160727_162415_HDR

Selanjutnya ada es gandhoel. Es ini termasuk es zaman dahulu, saya temukan di pasar kangen. Harganya cukup terjangkau, yaitu 5.000 rupiah. Es ini dibuat dengan cara yang cukup unik (zaman dahulu banget). Pecahan es batu dipadatkan dengan 2 mangkuk, di mana di tengahnya diselipkan stik es krim. Kemudian ditambah sirup yang memiliki 3 warna, yaitu merah, kuning, hijau. Setelah itu ditambah susu kental manis. Kombinasi rasa yang manis dan segar untuk kondisi Yogyakarta yang panas terik.

4. Chockles

Chockles adalah es cokelat yang murah meriah, enak, dan segar yang harus dicoba di Yogyakarta. Memang banyak sekali yang menjual es cokelat di Yogyakarta, namun yang memikat saya adalah Chockles. Banyak franchise Chockles yang tersebar di Yogyakarta, antara lain di Babarsari, dan di sebelah timur Galeria Mall (samping Kay Ramen).

Menu yang ditawarkan antara lain:
Chockles Original – 5.000
Chockles Susu – 6.000
Chockles Kopi – 6.000
Chockles Klasik – 7.000

Untuk rasanya, oke banget teman-teman. Coklatnya terasa, dan menurut saya yang tinggal di Jakarta, es cokelat dengan harga 5.000 rupiah itu uda murah banget. Boleh banget deh dicoba minuman yang satu ini.

Sebenarnya masih banyak lagi makanan dan jajanan yang belum saya telusuri lebih lanjut di Yogyakarta. Hampir seluruhnya tergolong murah dan mengenyangkan! Empat makanan/minuman di atas hanya sebagian dari banyak sekali kuliner di Yogyakarta. Now it’s the time for you to explore a lot of food and drinks in Yogyakarta! hahaha

Salam, food explorer!