Food Culture

Tumpeng di Indonesia

Salam food explorer!

Hari ini saya ingin membahas tentang sejarah atau cerita dibalik tumpeng, setelah beberapa post saya sebelumnya membahas mengenai makanan khas Tionghoa seperti Bacang dan Kue Bulan. Apa sih tumpeng itu? Mungkin beberapa dari kita sudah sering melihat tumpeng, terutama di acara-acara penting. Tumpeng ini berupa nasi (biasanya nasi kuning) yang disusun atau dicetak menyerupai gunung dan dilengkapi dengan lauk pauknya seperti tempe orek, telur dan kentang balado, ayam goreng, dll. Biasanya tumpeng ini dialasi dengan tampah (wadah bambu berbentuk lingkaran lebar) dan juga daun pisang.

Masyarakat Jawa, Bali, dan Madura memiliki kebiasaan untuk menyajikan tumpeng pada acara-acara penting atau syukuran. Namun sampai saat ini, sudah hampir di seluruh nusantara sudah mengenal namanya tumpeng. Tumpeng yang berbentuk menyerupai gunung ini berhubungan dengan kondisi geografis Indonesia yang kaya akan gunung berapi. Selain itu gunung juga diartikan sebagai tempat untuk memuliakan para arwah nenek moyang atau leluhur. Dan ketika Jawa sudah mulai mengenal Hindu, tumpeng ini bentuknya kerucut menyerupai gunung Mahameru, tempat bersemayamnya dewa-dewi.

model-nasi-tumpeng-untuk-acara-agustusan-2015-20169
Tumpeng

Tradisi tumpeng, pada perkembangannya, dihubungkan pula dengan filosofi Islam Jawa, tumpeng dianggap sebagai pesan leluhur mengenai permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menurut tradisi Islam Jawa, Tumpeng merupakan akronim dari bahasa Jawa, yakni yen metu kudu sing mempeng (bila keluar harus dengan sungguh-sungguh). Kemudian ada satu makanan lagi namanya “Buceng”, yang terbuat dari ketan, Buceng merupakan akronim dari yen mlebu kudu sing kenceng (bila masuk harus dengan sungguh-sungguh). Selain itu, lauknya ada 7 macam, dimana 7 dalam bahasa Jawa adalah Pitu yang maksudnya adalah Pitulungan (pertolongan). Tiga kalimat akronim itu berasal dari sebuah doa dalam surah al Isra’ ayat 80 yang menyatakan: “Ya Tuhan, masukanlah aku dengan sebenar-benarnya masuk dan keluarkanlah aku dengan sebenar-benarnya keluar serta jadikanlah dari-Mu kekuasaan bagiku yang memberikan pertolongan”. Apabila orang sedang berhajatan dan menyajikan tumpeng, maka dimaksudkan untuk memohon pertolongan kepada Tuhan agar dapat memperoleh kebaikan dan juga dihindarkan dari keburukan, serta memperoleh kemuliaan dengan memberikan pertolongan. Semua itu akan didapatkan apabila ada usaha yang sungguh-sungguh dari diri kita.

Tumpeng bentuknya saat ini sudah bervariasi. Saya berikan contoh tumpeng yang cukup unik pada acara Dies Natalis Surya University (kampus saya) yang ke-2. Berikut adalah tumpeng yang disajikan saat acara syukuran tersebut:

capture

Pada tumpeng ini, ada 8 tumpeng kecil yang mengibaratkan 8 pilar utama Indonesia Jaya yang merupakan visi dari Surya University. Dan juga ditengahnya ada tumpeng dengan logo Surya University. Menarik bukan??

Demikian informasi dari saya mengenai Tumpeng. Semoga bermanfaat!

Salam food explorer!

Food Culture

Cerita Dibalik Moon Cake

Halo food explorer!

Berhubungan dengan adanya festival kue bulan (moon cake festival) yang akan diadakan dalam waktu dekat ini, saya akan menceritakan tentang apa cerita dibalik kue bulan.

Kue bulan (moon cake / tiong ciu pia) merupakan makanan tradisional masyarakat Tonghoa yang biasanya disajikan pada festival moon cake (tanggal 15 bulan 8 dalam kalender Cina). Kue ini berbentuk  bulat, seperti namanya yang berbentuk seperti bulan purnama. Pada hari Tiong Ciu, biasanya orang-orang Tionghoa berkumpul bersama keluarga, melakukan sembayang di halaman terbuka. Setelah sembayang, mereka berkumpul di meja makan dan berkumpul bersama menikmati kue bulan tersebut.

kuebulan
Kue Bulan (Moon Cake)

Kue bulan ini erat kaitannya dengan cerita atau dongeng yang terkenal di Tongkok, yaitutentang “Chang’e terbang ke bulan”. Konon ceritanya, pada zaman dahulu, terdapat 10 matahari di langit yang menyebabkan hasil pertanian dari para petani gagal panen, dan bumi pun, banyak sekali binatang buas yang merajalela seperti ular yang berbisa. Muncullah seorang pahlawan bernama Hou Yi. Hou Yi ini merupakan pemanah yang handal. Pada suatu hari, Hou Yi menaiki gunung Kunlun dan dengan berani memanah 9 dari 10 marahari di langit, dan memerintahkan satu matahari yang tersisa untuk naik dan turun sesuai dengan jadwalnya.

download
Hou Yi Memanah Matahari

Hou Yi menjadi pahlawan yang sangat dihormati dan dihargai oleh rakyat-rakyatnya. Dia pun juga akhirnya menikahi wanita yang cantik dan sangat baik, yaitu Chang’e. Mereka pun hidup sangat bahagia pada saat itu.

Suatu hari, Hou Yi sempat bertemu dengan Ibusuri Raya Langit, dan diberikan obat yang dapat membuat orang yang meminumnya menjadi dewa, terbang ke langit dan juga menjadi awet muda seumur hidup. Akan tetapi, karena dia sangat mencintai istrinya, dan tidak ingin meningkalkan Chang’e, Hou Yi pun tidak jadi meminumnya. Obat tersebut kemudian disimpan oleh Chang’e.

Salah satu anak buah dari Hou Yi, yaitu Peng Meng, memiliki niat buruk. Dia berencana untuk mencuri obat tersebut. Suatu hari ketika Hou Yi sedang berburu di luar, peng Meng masuk ke kamar Chang’e untuk merebut dan mencuri obat tersebut. Chang’e pun dengan terpaksa meminum obat tersebut agar tidak dicuri oleh Peng Meng. Alhasil, badan Chang’e pun menjadi ringan, dan terbang ke langit. Karena Chang’e sangat kangen dengan suaminya, ia pun terbang kebulan yang merupakan bintang yang paling dekat dengan bumi.

9f731159fbeb49a795efa5c96d22771d
Chang’e terbang ke bulan

Hou Yi sangat sedih dan tertekan akan kepergian istrinya ke langit, akan tetapi Peng Meng pun sudah melarikan diri. Hou Yi melihat ke bulan dan meneriakkan nama istrinya, dan dia melihat ada bayangan yang menyerupai istrinya di bulan yang terang tersebut. Ia mencoba mengejar bulan tersebut tapi gagal.

Hou Yi pun menyerah, namun karena ia sangat rindu dengan Chang’e, dia menaruh meja di halaman belakang rumahnya dan menaruh sesajen untuk istrinya yang tinggal di bulan sambil bersembayang ke bulan. Rakyat sekitar yang mengetahui insiden tersebut pun ikut memberikan sesajen.

Demikian cerita dari asal usul kue bulan. Akan tetapi, ada cerita versi lain mengenai sejarah kue bulan ini, yaitu tentang Zhu Yuan Zhang. Teman-teman bisa melihat lengkapnya di link ini: Cerita Zhu Yuan Zhang dan Kue Bulan

Sekian dari saya, semoga bermanfaat!

 

Food Culture

Cerita Dibalik Bacang

Halo food explorer!

Kali ini saya akan membahas tentang bacang. Kalian tahu apa bacang itu? Mungkin bagi kalian yang beretnis Tionghoa sudah tidak asing mendengarnya. Ya, bacang merupakan makanan dari dataran Cina, khususnya negeri Chou. Bacang ini berupa nasi yang berisi daging babi yang dicincang, dan kemudian dibungkus dengan daun bambu dan diikat dengan tali atau benang.

kue-bacang
Bacang

Lalu bagaimana sejarah dari bacang ini? Saya akan ceritakan secara garis besarnya.

Suatu hari di kerajaan Chou, ada seorang mentri bernama Qu Yuan dan rajanya. Qu Yuan merupakan  mentri yang suka menasihati rajanya, namun rajanya tidak pernah mendengarkan nasihat dari Qu Yuan. Suatu saat bahkan Qu Yuan pernah difitnah sehingga menyebabkan dirinya dipecat dari kerajaan. Qu Yuan pun menjadi stres dan frustasi.

quyuan
Qu Yuan

Karena frustasi, Qu Yuan melakukan upaya bunuh diri dengan cara menghanyutkan diri ke dalam Sungai Miluo. Batu yang besar dipeluknya sehingga Qu Yuan dapat tenggelam dan mati bunuh diri. Raja Chou sangat menyesal akan kejadian ini, dan meminta prajuritnya untuk mencari mayat dari Qu Yuan. Akan tetapi, usaha tersebut tidak membuahkan hasil, mayat Qu Yuan tidak ditemukan.

Oleh sebab itu, sang raja melakukan ritual permohonan maaf dengan cara memasukkan makanan ke dalam Sungai Miluo tersebut untuk memberi makan Qu Yuan. Akan tetapi makanan tersebut habis dimakan oleh ikan-ikan yang ada di sungai tersebut.

Suatu malam, Qu Yuan datang melalui mimpi, dan meminta agar makanan yang dimasukkan ke dalam sungai dibungkus dengan daun bambu terlebih dahulu, diikat dengan benang/tali, dan dibentuk seperti tanduk agar ikan-ikan mengira bahwa itu adalah tanduk dan akhirnya tidak jadi memakannya. Lalu dibuatlah demikian, nasi dengan daging babi cincang yang dibungkus daun bambu, yang saat ini disebut dengan Bacang.

Untuk selengkapnya, kalian dapat melihat video berikut ini mengenai sejarah Bacang:
Sejarah Bacang

Demikian dari saya, semoga bermanfaat!!

Salam Food Explorer!