Uncategorized

Cara Membuat SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) di Jakarta untuk Keperluan Visa, Beserta Tips and Trick dan Proses Pembuatan Kartu Rumus Sidik Jari

Saya akan share pengalaman saya dalam membuatPolice Record, atau SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian), atau yang dulu dikenal dengan Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKKB). SKCK ini menunjukkan bahwa anda tidak pernah melakukan tindakan kriminal selama anda hidup. Saya membuat SKCK ini pada bulan Desember 2016 untuk memenuhi salah satu syarat berkas dalam membuat visa studi ke Thailand Januari-Mei 2017. 

Saya akan menjelaskan kondisi saya terlebih dahulu. Saya adalah Warga Negara Indonesia, memiliki KTP Tangerang Selatan, dan untuk membuat SKCK untuk visa, pengumpulan berkas dilakukan di Mabes Polri Jakarta (bukan di Polda Metro Jakarta). Bagi anda yang belum begitu paham tentang istilah mengenai kantor polisi, saya akan jelaskan sekilas.

a) Polsek = Kantor Polisi tingkat kecamatan
b) Polres = Kantor Polisi tingkat kabupaten/kota
c) Polda = Kantor Polisi tingkat provinsi atau daerah
d) Mabes Polri = Kantor Polisi tingkat nasional

Khusus untuk membuat SKCK khusus untuk visa, pengumpulan berkas harus dilakukan di Mabes Polri, dalam kasus saya yang tinggal di Tangerang Selatan, saya buat di Mabes Polri yang ada di Jakarta ( Jl. Trunojoyo No. 3, Selong, Kebayoran Baru, RT.2/RW.1, Selong, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12110). Berkas yang diperlukan antara lain:
a) Pengabilan Rumus Sidik Jari  dari Kepolisian Setempat (akan saya bahas lebih dalam di blog ini)
b) Fotokopi Paspor (1 lembar)
c) Fotokopi KTP (1 lembar)
d) Fotokopi KK (1 lembar)
e) Fotokopi Akta Lahir (1 lembar) atau Ijazah Terakhir (waktu itu saya menggunakan fotokopi akta lahir, sementara fotokopi ijazah tidak saya bawa, jadi pilih salah satu saja)
f) Pas Foto ukuran 4 cm x 6 cm, berlatar belakang MERAH (saat itu saya diminta 3 lembar, saran saya agar lebih aman bawa lebih banyak saja)

Meskipun syarat berkas sudah saya sebutkan di atas, namun dalam pembuatannya, saya membuat beberapa dokumen pengantar sebelum ke Mabes Polri. Saya akan menjelaskan dari awal, satu per satu.

A. Membuat Surat Pengantar dari Kelurahan Setempat

Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, saya memiliki KTP di Kota Tangerang Selatan, kelurahan saya adalah kelurahan Pakualam, Kecamatan Serpong Utara. Saya memiliki inisiatif untuk membuat surat pengantar kalau saya ingin membuat SKCK untuk visa di Kantor Kelurahan Pakualam. Inisiatif ini saya lakukan karena takut ditolak di Mabes Polri karena tidak ada surat pengantar. Meskipun di Mabes Polri tidak mensyaratkan kita untuk membawa surat pengantar SKCK dari kelurahan atau domisili setempat, tetapi akan lebih baik dan lebih meyakinkan kalau kita memiliki surat pengantar tersebut. Bayangkan, Mabes Polri ini tingkat nasional, kalau tidak ada surat pengantar dari tingkatan bawahnya tentu bisa timbul keraguan di pihak Mabes Polri. Itu logika saya, itulah mengapa saya inisiatif membuat surat pengantar SKCK dari kelurahan saya.

Berkas yang saya bawa ke kantor kelurahan saya adalah:
1. KTP asli (hanya ditunjukkan)
2. Fotokopi KTP (1 lembar)
Waktu yang dibutuhkan: 15 menit (sambil menjelaskan tujuan kita membuat SKCK, kalau saya menjelaskan kalau SKCK ini untuk visa studi di Thailand)
Output yang dihasilkan: SKCK atau SKKB tingkat kelurahan (lihat gambar di bawah)

pengantar-lurah
SKKB dari tingkat kelurahan (pengantar untuk ke Mabes Polri)

Anda tidak perlu membayar untuk membuat SKKB di tingkat kelurahan ini, hindari pungutan liar!

Bagi anda yang KTPnya berasal dari luar tempat anda membuat Surat Pengantar SKKB dari kelurahan, sebagai contoh seperti rekan saya yang memiliki KTP Pontianak, namun nge-kos di Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kab. Tangerang dan ingin membuat surat pengantar SKKB di kelurahan Kelapa Dua. Dia perlu membuat surat domisili yang menyatakan kalau dia nge-kos di alamat dia nge-kos, dimulai dari surat keterangan pemilik kos, sampai akhirnya ditandatangani/disetujui ketua RT dan RW tempat dia kos. Surat domisili dari RT/RW inilah yang dibawa ke Kelurahan Kelapa Dua sebagai dokumen tambahan bagi anda yang berasal dari luar untuk membuat Surat Pengantar SKKB di kelurahan tempat anda kos. Selain itu juga anda tinggal mengisi formulir yang tersedia di kantor kelurahan tempat anda kos.

B. Fotokopi Paspor, KTP, Kartu Keluarga, Akta Lahir atau Ijazah Terakhir, dan Pas Foto

Walaupun yang diminta untuk semua fotokopi adalah 1 lembar, dan untuk Pas Foto 4×6 background merah waktu itu saya diminta 3 lembar, saran saya bawa lebih. Mengapa demikian?
1. Setelah anda selesai mengumpulkan berkas tersebut di Mabes Polri, anda diminta untuk mengisi formulir juga yang nantinya akan dikumpulkan menyusul. Dalam formulir itu ada data diri seperti nomor paspor, pekerjaan orang tua, dll. dimana semuanya itu ada di fotokopian tersebut. Apabila anda hanya membawa 1 lembar fotokopi, dan sudah terlanjur dikumpulkan ke mabes, bagaimana anda mengisi formulir tersebut? Beruntung saat itu saya membawa lebihan fotokopi semua berkas, jadi saya bisa mengisi formulir SKCK dengan lancar.

2. Pas foto 4×6 background merah juga bawa lebihan (jangan hanya 3 lembar) karena ada beberapa sumber yang bilang butuh 5 lembar, atau bahkan 6 lembar. Saya menuliskan 3 lembar berdasarkan pengalaman saya secara real di tempat, yaitu 3 lembar. Dan juga, saat SKCK saya sudah jadi, ada masalah datang, yaitu ada kesalahan alamat di SKCK saya, jadi saya request untuk dibuatkan ulang. Untuk membuat ulang tentu fotonya juga harus kasih lagi ke Mabes Polri, untungnya saya bawa lebihan, jadi saya berikan lagi foto saya, dan SKCK yang sudah diperbaiki akhirnya keluar.

Lakukan pas foto di tempat yang terpercaya. Jangan foto sendiri pakai handphone anda, modal sedikit pergi ke Fujifilm atau toko yang khusus menyediakan jasa pas foto dan cetak pas foto. Gunakan pakaian yang rapi (kemeja atau jas) saat melakukan pas foto.

C. Membuat Rumus Sidik Jari di Polda Metro Jakarta

Salah satu syarat dalam membuat SKCK adalah Pengabilan Rumus Sidik Jari  dari Kepolisian Setempat. Yap, kepolisian setempat artinya adalah di Polda, Polres, atau Polsek setempat. Saya mendapat informasi kalau print sidik jari ini tidak bisa dilakukan di Mabes Polri, jadi harus dilakukan di Polda atau Polres atau Polsek. Saya akhirnya membuat print sidik jari di Polda Metro Jakarta dengan alasan karena di Polsek saya form untuk print sidik jarinya lagi kosong dan juga saya berdomisili di Tangerang Selatan yang masuk dalam kawasan Polda Metro Jaya. Meskipun demikian, rekan saya (pacar saya hehe) yang berasal dari Pontianak pun (KTP di luar Jakarta dan sekitarnya) tetap bisa membuat print sidik jari di Polda Metro Jakarta dengan beberapa dokumen tambahan seperti surat domisili yang menunjukkan bahwa ia nge-kos di Tangerang Selatan.

Polda Metro Jakarta terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 55, RT.5/RW.3, Senayan, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190. Saya pergi ke sana menggunakan Busway Transjakarta. Untuk pergi ke sana, anda tinggal naik Transjakarta dari halte busway manapun, yang penting berhenti di Halte Busway Polda. Berikut adalah penampakan gedung Polda Metro Jakarta dari Halte Busway Polda:

148526

Yap, setelah anda sampai di Halte Polda, anda cukup berjalan kaki, jalannya agak memutar untuk memasuki pintu masuk gedung ini. Saat di pintu masuk Polda, anda lapor saja ke polisi yang menjaga kawasan Polda, bilang kalau kita ingin membuat atau print sidik jari untuk membuat SKCK untuk visa di Mabes Polri.

HINT! PENTING!: Saat melapor pada polisi yang menjaga kawasan Polda, bilang kalau “saya ingin membuat atau print sidik jari saja. Print sidik jari ini saya butuhkan untuk membuat SKCK untuk saya buat visa. Saya akan buat SKCK-nya di Mabes Polri, BUKAN di Polda Metro Jakarta.”

Mengapa anda harus lapor seperti itu? Karena di Polda pun bisa buat SKCK (takutnya mereka salah paham kalau kita malah ingin membuat SKCK di Polda), namun kalau anda ingin membuat SKCK untuk VISA (khususnya visa Thailand), anda harus membuat SKCKnya di Mabes Polri. Pengalaman teman-teman saya yang akan buat visa Thailand juga, mereka membuat SKCK di Polda Metro Jakarta, namun akhirnya ditolak oleh pihak Kedutaan Besar Thailand karena bukan berasal dari Mabes Polri (padahal isinya sama saja menurut saya, cuma beda di Kop SKCK-nya saja, tapi tetap saja ditolak kalau dibuatnya di Polda). Mungkin SKCK yang dibuat di Polda/Polres/Polsek dibuat untuk keperluan lain selain visa, seperti misalnya untuk melamar kerja, dsb.

Ketika anda sudah melapor, anda akan diarahkan ke sebuah gedung (saya lupa nama gedungnya) di mana anda akan melakukan print sidik jari saja. Anda perlu lapor lagi ke petugas ketika masuk ke gedung tersebut. Laporkan seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya (cek HINT di atas). Anda akan mendapatkan nomor antrian untuk membuat print sidik jari tersebut, dan anda akan diarahkan ke bagian print sidik jari. PERLU DIPERHATIKAN bahwa lokasi print sidik jari ini bersebelahan dengan lokasi pembuatan SKCK, jadi jangan salah ya! Saya berikan foto lokasi tempat anda melakukan print sidik jari di Polda Metro Jakarta di bawah ini:

This slideshow requires JavaScript.

Saat anda sampai di tempat print sidik jari, anda perlu minta formulir untuk print sidik jari ke petugas. Formulir ini berisi tentang data diri, dan juga kondisi fisik diri anda (misalnya bentuk wajah, warna kulit, warna iris mata anda, tanda unik pada diri anda, dsb). Setelah itu, anda bawa berkas yang diperlukan untuk print sidik jari di Polda ini. Saat itu saya diminta untuk mengumpulkan:
1. Formulir yang sudah diisi (kalau buat visa, namanya ditulis sesuai Paspor saja ya untuk kasus yang nama di KTP dan Paspornya berbeda)
2. Fotokopi Paspor 1 lembar (hanya ditunjukkan. Hal ini saya lakukan karena nama di KTP saya dengan Paspor saya berbeda sedikit, cuma beda 1 huruf singkatan nama keluarga, jadi saya jelaskan kalau saya isi namanya berdasarkan paspor [untuk keperluan visa, data semua berdasarkan paspor], bukan KTP)
3. KTP asli (hanya ditunjukkan)
4. Fotokopi (1 lembar) Surat Pengantar SKCK Lurah (hanya ditunjukkan)
5. Pas Foto 4×6 cm background merah (1 lembar)

Setelah anda mengumpulkan dan menunjukkan berkas di atas, anda diminta untuk melakukan print sidik jari dengan cara seperti cap jempol, namun untuk seluruh jari anda, baik tangan kiri, maupun tangan kanan. Setelah itu anda diminta untuk tunggu sebentar. Tim ahli rumus sidik jadi akan merumuskan sidik jari anda selama kurang lebih 3-5 menit. Kemudian anda akan dipanggil dan anda mendapatkan Kartu Rumus Sidik Jari yang nantinya anda kumpulkan ke Mabes Polri untuk membuat SKCK. Berikut adalah Kartu Rumus Sidik Jari yang anda dapatkan nantinya

capture1
Kartu Rumus Sidik Jari

Setelah anda mendapatkan kartu rumus sidik jari, akan lebih baik anda langsung membuat fotokopinya. Jika tidak sempat fotokopi, saya sarankan anda melakukan scan dengan handphone anda. Saya menggunakan aplikasi Cam Scanner untuk android, tinggal download di Play Store. Mengapa saya menyarankan ini? Jadi saya setelah membuat kartu rumus sidik jari ini, saya langsung lanjut ke Mabes Polri untuk membuat SKCK. Saat membuat SKCK nanti, anda membutuhkan fotokopi/hasil scan kartu rumus sidik jari anda ini untuk mengisi formulir permohonan SKCK.

D. Membuat SKCK di Mabes Polri Jakarta

Sesaat setelah membuat kartu rumus sidik jari, saya langsung berangkat ke Mabes Polri untuk membuat SKCK. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Polda Metro Jakarta. Saya saat itu menggunakan taksi online, yaitu Uber X (mobil), dan hanya dibiayai 16.000 rupiah. Waktu perjalanannya hanya sekitar 10-15 menit, tergantung kondisi lalu lintas.

Mabes Polri Jakarta terletak di Jl. Trunojoyo No. 3, Selong, Kebayoran Baru, RT.2/RW.1, Selong, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12110. Lokasinya ada di seberang museum Polri. Saat anda sampai di sana, anda lapor ke petugas penjaga, bilang kalau anda ingin membuat SKCK untuk visa. Anda akan diarahkan ke bagian Intelkam (Intelijen Keamanan). Di situlah tempat anda mengumpulkan berkas-berkas untuk SKCK dan mengambil SKCK saat sudah selesai dibuat.

Saat anda sampai di Intelkam, yang harus anda lakukan adalah mengambil nomor antrian. Pilih nomor antrian untuk pelayanan SKCK. Berikut adalah contoh nomor antriannya:

148529
Nomor Antrian Pelayanan SKCK di Intelkam, Mabes Polri Jakarta

Kemudian anda tinggal menunggu dipanggil. Saat menunggu, saya sekalian memastikan apakah berkas saya sudah sesuai atau belum. Berikut adalah syarat pengajuan SKCK yang tertempel di loket Intelkam, Mabes Polri Jakarta:

148527
Persyaratan SKCK untuk WNI dan WNA di Mabes Polri Jakarta

Saat nomor anda dipanggil, tunjukkan nomor antrian anda di loket, dan kumpulkan berkas yang dibutuhkan. Seperti yang telah saya jelaskan di bagian awal artikel blog ini, saat itu saya mengumpulkan:

a) Pengabilan Rumus Sidik Jari  dari Kepolisian Setempat (Kartu Rumus Sidik Jari yang saya buat di Polda Metro Jakarta)
b) Fotokopi Paspor (1 lembar)
c) Fotokopi KTP (1 lembar)
d) Fotokopi KK (1 lembar)
e) Fotokopi Akta Lahir (1 lembar) atau Ijazah Terakhir (waktu itu saya menggunakan fotokopi akta lahir, sementara fotokopi ijazah tidak saya bawa, jadi pilih salah satu saja)
f) Pas Foto ukuran 4 cm x 6 cm, berlatar belakang MERAH (saat itu saya hanya diminta 3 lembar, saran saya agar lebih aman bawa lebih banyak saja)

Selain itu, ada dokumen lain (yang tidak tertulis di pengumuman loket di Intelkam) yang ternyata diambil juga:
a) Fotokopi Pengantar SKCK atau SKKB di Kelurahan (yang sudah saya buat di kelurahan Pakualam)
b) Surat Pengantar Asli SKCK atau SKKB di Kelurahan (hanya ditunjukkan, fotokopinya diambil)

Saya tidak tahu jika anda tidak membawa surat pengantar SKCK/SKKB dari kelurahan anda apakah anda akan diterima atau ditolak. Yang pasti seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, lebih aman anda membuat surat pengantar SKCK/SKKB dari kelurahan tempat anda tinggal terlebih dahulu sebelum ke Mabes Polri.

Setelah anda mengumpulkan berkas yang telah saya sebutkan di atas, anda diminta untuk mengisi formulir permohonan SKCK (ada 2 eksemplar saat itu, saya tidak sempat memotret formulirnya). Di formulir itu ada beberapa data diri yang harus anda isi, tujuan membuat SKCK ini, dan juga salah satunya rumus sidik jari anda. Jelaskan apa adanya. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, anda perlu membawa fotokopi berkas lebih dan juga hasil scan rumus sidik dengan handphone yang telah saya lakukan karena tidak sempat fotokopi. Setelah selesai mengisi formulir, kumpulkan ke loket (bilang saja kalau “saya ingin mengumpulkan formulir permohonan SKCK atas nama ………….. Berkas-berkasnya sudah saya kumpulkan sebelumnya, terima kasih.”)

Ya, anda tinggal menunggu SKCK anda keluar. Paling cepat 20 menit, dan katanya paling lama 2 jam (waktu itu saya hanya 20 menit sudah beres), SKCK anda keluar! Periksa terlebih dahulu SKCK yang sudah dikeluarkan, apakah ada typo atau tidak (soalnya saya kejadian ada kesalahan penulisan alamat. Jika ada, segera laporkan). Jika semua sudah aman, anda diminta untuk membayar Rp 10.000,- dan anda akan mendapatkan kuitansi atau tanda terimanya. SKCK dapat anda lihat pada gambar berikut:

capture2

E. Tips and Trick

Berikut ini saya sampaikan tips and trick dalam membuat kartu rumus sidik jari di Polda dan juga membuat SKCK di Mabes Polri

  1. Bawa fotokopi berkas, apapun itu, dan pas foto lebih banyak daripada yang disyaratkan. Tujuannya sebagai back-up data/berkas anda selama mengajukan SKCK.
  2. Pas foto dilakukan di tempat yang memang khusus untuk foto dan cetak foto. Jangan pelit alias anda foto sendiri lalu cetak sendiri pakai printer rumah anda. Lebih baik bayar lebih, namun hasilnya memuaskan dan terjamin aman.
  3. Data ditulis berdasarkan paspor untuk keperluan visa. Just in case nama di KTP anda dan Paspor anda berbeda, tulis berdasarkan paspor saja apabila tujuan pembuatan SKCK-nya adalah untuk membuat visa.
  4. Datang ke Polda atau Mabes Polri pagi hari. Jam kerja Polda atau Mabes Polri rata-rata dari jam 8 pagi (08.00 WIB) sampai 3 sore (15.00 WIB), di mana jam istirahatnya adalah pukul 11.00 WIB sampai 13.00 WIB. Hindari jam istirahat kalau bisa. Lebih baik datang pagi-pagi atau bahkan kepagian, daripada terlalu mepet jam pulang kerja lalu anda ditolak dan harus datang lagi esok harinya.
  5. Kalau anda terkena jam istirahat, gunakan jam istirahat tersebut untuk makan siang di tempat makan terdekat (anda juga butuh energi untuk membuat SKCK ini hahaha), lalu setelah itu kembali lagi ke kantor polisi terkait sebelum pukul 13.00 WIB.
  6. Bawa alat tulis, minimal 1 pena, saya sarankan warna hitam. Anda akan membutuhkan alat tulis untuk mengisi formulir yang harus anda isi. Daripada anda kesulitan mencari pinjaman, lebih baik anda membawa sendiri.
  7. Berpakaian yang rapi dan sopan. Kenakan kemeja (tentunya berkerah, lengan pendek tidak masalah), celana panjang (saya pakai jeans panjang tidak masalah), dan sepatu (jangan pakai sandal). Pakaian yang rapi akan membuat first impression para polisi kepada kita menjadi baik, sehingga pelayanannya juga baik. Kalau pakaian anda tidak rapi, bisa kena tegur, dan takutnya malah anda tidak diperboleh kan masuk ke kawasan kantor polisi. Kan konyol kalau sampai hal tersebut terjadi hahaha.
  8. Download atau unduh aplikasi scanner di handphone anda. Untuk Android, saya menggunakan Cam Scanner yang saya download dari Play Store, gratis! Tujuannya agar apabila anda tidak sempat fotokopi, setidaknya anda punya arsip dalam bentuk elektronik di gadget anda.
  9. Baca blog ini baik-baik, kata demi kata, khususnya yang ingin membuat SKCK untuk visa. Blog ini saya tulis berdasarkan pengalaman saya, mengingat saya baca blog orang dan telepon Polsek, Polres, Polda setempat dan Mabes Polri jawabannya berbeda-beda mengenai pembuatan SKCK ini. Jadi saya tulis blog ini untuk share sejelas-jelasnya bagaimana saya akhirnya bisa berhasil mendapatkan SKCK untuk saya membuat visa studi di Thailand nantinya.
  10. Hindari pungli atau pungutan liar. Dari awal membuat surat pengantar (SKKB) di kelurahan, sampai akhirnya jadi SKCK di Mabes Polri, anda hanya perlu membayar Rp 10.000,-. Tentunya di luar transport dan makan siang ya hahaha.
  11. Berdoa agar semuanya dilancarkan, tidak ada halangan apapun selama membuat SKCK ini.

Sekian informasi dari saya, semoga bermanfaat ya! Selamat membuat SKCK~

Food Culture

Kerak Telor, Omelet dari Ibu Kota

Halo food explorer!

Hari ini saya akan bercerita sedikit tentang salah satu makanan favorit saya yang berasal dari Jakarta, ibu kota kita tercinta, yaitu Kerak Telor. Belum ke Jakarta namanya kalo kalian belum mencoba makanan sejenis omelet yang satu ini.

kerak-telor-maksindo
Kerak Telor, Omelet khas Jakarta

Kerak telor ini terbuat dari beberapa bahan, seperti telur ayam/bebek, beras ketan putih, ebi kering, bawang goreng, kelapa sangrai, cabe merah, kencur, jahe, merica, garam dan gula pasir. Keunikannya juga ada di cara masaknya teman-teman. Ketika sudah telur sudah setengah matang, wajannya langsung dibalik sehingga langsung kena arangnya dan hasilnya agak-agak gosong dan terbentuk kerak. Itulah sebabnya mengapa disebut Kerak Telor.

396916_2778190767082_1027527330_32452695_304384600_n
Pedagang Kerak Telor

Lalu, kira-kira bagaimana sih asal-usul dari kerak telor ini??

Menurut sejarah, kerak telor ini sudah ada sejak masa penjajahan kolonial Belanda pada zaman dahulu di Batavia (Jakarta). Saat itu Batavia masih banyak ditumbuhi banyak pohon kelapa, itulah mengapa Jakarta juga disebut sunda kelapa. Warga Batavia banyak memanfaatkan kelapa di masakannya, seperti contohnya soto betawi, nasi uduk, dll. Iseng-iseng mencoba untuk mencampurkan beras ketan, telor, kelapa parut dan bumbu dapur lainnya, jadilah masakan yang enak pula yaitu kerak telor. Kerak telor sempat menjadi makanan yang dihidangkan di acara-acara besar seperti hajatan pada zaman tersebut.

Kalau teman-teman penasaran dengan rasanya, kerak telor ini banyak ditemui di Pekan Raya Jakarta setiap tahunnya. Datanglah ke Pekan Raya Jakarta, anda akan melihat puluhan bahkan ratusan penjual kerak telor yang tentunya selalu ramai pembeli. Jadi, yuk segera cobain makanan khas Jakarta yang satu ini. Awas ketagihan ya hahaha!

Salam,

Food explorer